Gen Z Wajib Tahu: 5 Dampak Buruk Kecanduan Scroll Media Sosial
Gen Z Wajib Tahu: 5 Dampak Buruk Kecanduan Scroll Media Sosial
Fenomena infinite scrolling, dimana lo bisa terus menggulung konten tanpa henti, semakin sering kita temui, terutama dengan popularitas platform seperti TikTok. Berdasarkan survei Pew Research Center tahun 2022, 67 persen remaja menggunakan TikTok, dan 16 persen dari mereka membuka TikTok secara terus-menerus. Ini bukan kebetulan, karena desain platform memang sengaja dibuat untuk mendorong pengguna terus menggulung tanpa henti.
Bahaya Infinite Scrolling
Meskipun media sosial seperti TikTok bisa memicu perasaan keterhubungan dan kesejahteraan yang positif, penggunaan berlebihan bisa menyebabkan masalah serius. Lisa Strohman, seorang psikolog dan pendiri Digital Citizen Academy, bilang, “Semakin kita terikat dengan perangkat kita, semakin bermasalah.”
1. Meningkatkan Perasaan Cemas, Kesedihan, dan Merasa Tertinggal
Infinite scrolling membuat lo terus-terusan membandingkan diri sendiri dengan orang lain, yang akhirnya bisa meningkatkan perasaan cemas dan sedih. Lo bisa merasa tertinggal atau kurang berhasil dibandingkan dengan apa yang lo lihat di media sosial.
2. Terpisah dari Kenyataan
Dengan terus menggulung konten, lo bisa semakin terpisah dari kenyataan. Waktu yang seharusnya bisa digunakan untuk aktivitas produktif malah habis buat scrolling. Akibatnya, lo bisa kehilangan momen-momen berharga di dunia nyata.
3. Insomnia
Penggunaan media sosial berlebihan, terutama sebelum tidur, bisa mengganggu pola tidur lo. Cahaya biru dari layar HP bisa mengganggu produksi melatonin, hormon yang mengatur siklus tidur. Akibatnya, lo bisa mengalami insomnia atau masalah tidur lainnya.
Pentingnya Menyadari Bahaya Infinite Scrolling
Masalah yang ditimbulkan oleh infinite scrolling nggak bisa dianggap sepele. Dari kecemasan, kesedihan, hingga insomnia, semua itu bisa berdampak buruk pada kesehatan mental dan fisik lo. TikTok dan platform sejenisnya memang menawarkan hiburan dan keterhubungan, tapi kalau penggunaannya nggak dikontrol, dampaknya bisa sangat negatif.
Lisa Pion-Berlin, seorang psikolog, mencatat bahwa otak orang yang lebih muda belum berkembang sepenuhnya hingga usia 25 tahun. Ini membuat mereka lebih rentan terhadap fenomena seperti infinite scrolling. Dengan otak yang masih berkembang, remaja dan orang muda lebih mudah terpengaruh oleh stimulus dari media sosial.
Desain platform media sosial memang dirancang untuk membuat pengguna terus menggulung. Fitur seperti autoplay, konten yang dipersonalisasi, dan notifikasi semuanya bertujuan untuk membuat lo tetap terhubung dan terus menggulung. Ini adalah bagian dari strategi bisnis mereka untuk mempertahankan pengguna selama mungkin di platform mereka.
Namun, masalahnya adalah, semakin lama lo terjebak dalam infinite scrolling, semakin besar dampaknya pada kesehatan mental lo. Lo bisa merasa cemas, terisolasi, dan bahkan depresi akibat terus-menerus terpapar konten yang nggak selalu positif.
Mengatasi Kebiasaan Buruk
Menyadari bahwa infinite scrolling adalah masalah adalah langkah pertama untuk mengatasinya. Berikut adalah beberapa tips tambahan yang bisa lo coba untuk mengurangi kebiasaan ini:
1. Buat Jadwal Media Sosial
Tentukan waktu khusus untuk menggunakan media sosial. Misalnya, hanya setelah selesai dengan tugas sekolah atau pekerjaan. Ini bisa membantu lo mengontrol penggunaan media sosial dan nggak terlalu sering tergoda untuk scrolling.
2. Ganti Aktivitas
Cari aktivitas lain yang bisa mengalihkan perhatian lo dari media sosial. Misalnya, membaca buku, berolahraga, atau mengikuti hobi baru. Ini bisa membantu lo tetap sibuk dan nggak terlalu tergantung pada media sosial.
3. Evaluasi Penggunaan Media Sosial
Secara berkala, evaluasi penggunaan media sosial lo. Catat berapa lama waktu yang lo habiskan di media sosial setiap harinya dan coba kurangi secara bertahap. Ini bisa membantu lo lebih sadar akan kebiasaan scrolling dan mencari cara untuk menguranginya.
Cara Efektif Menghentikan Infinite Scrolling
Untuk menghentikan kebiasaan infinite scrolling, lo perlu strategi yang jelas dan disiplin dalam menjalankannya. Berikut adalah beberapa cara efektif yang bisa lo coba.
1. Tentukan Tujuan Penggunaan
Sebelum lo membuka aplikasi media sosial, tentukan tujuan yang jelas. Misalnya, lo ingin mencari inspirasi untuk tugas sekolah atau hanya ingin melihat update dari teman-teman. Dengan tujuan yang jelas, lo bisa lebih fokus dan nggak terjebak dalam scrolling tanpa henti.
2. Buat Batasan Waktu
Setel pengatur waktu atau gunakan aplikasi yang bisa membatasi waktu penggunaan media sosial. Misalnya, lo bisa menggunakan fitur “Screen Time” di iPhone atau “Digital Wellbeing” di Android untuk mengatur batas waktu harian. Ini bisa membantu lo lebih disiplin dalam penggunaan media sosial.
3. Jadwalkan Waktu Bebas Gadget
Sisihkan waktu dalam sehari di mana lo benar-benar bebas dari gadget. Gunakan waktu ini untuk aktivitas lain seperti membaca buku, berolahraga, atau bercengkrama dengan keluarga. Ini bisa membantu lo lebih terhubung dengan dunia nyata dan mengurangi ketergantungan pada media sosial.
Peran Lingkungan dan Dukungan Sosial
Mengatasi kebiasaan buruk seperti infinite scrolling juga membutuhkan dukungan dari lingkungan sekitar. Diskusikan niat lo untuk mengurangi waktu penggunaan media sosial dengan teman atau keluarga. Mereka bisa membantu mengingatkan lo dan memberikan dukungan ketika lo merasa sulit untuk berhenti.
1. Ajak Teman untuk Ikut
Ajak teman-teman lo untuk sama-sama mengurangi waktu penggunaan media sosial. Dengan begitu, lo bisa saling mendukung dan mengingatkan. Selain itu, lo juga bisa mencari aktivitas alternatif bersama yang lebih bermanfaat.
2. Dukungan dari Keluarga
Bicarakan dengan keluarga tentang niat lo untuk mengurangi waktu penggunaan media sosial. Mereka bisa membantu lo dengan cara mengatur kegiatan bersama atau memberikan dukungan moral ketika lo merasa kesulitan.
3. Cari Komunitas
Bergabung dengan komunitas yang memiliki tujuan serupa bisa membantu lo merasa lebih termotivasi. Komunitas ini bisa menjadi tempat berbagi pengalaman dan strategi untuk mengatasi kebiasaan buruk.
Kesimpulan
Penting banget untuk menetapkan tujuan yang jelas saat menggunakan media sosial, membatasi waktu penggunaan, dan mencari aktivitas alternatif yang lebih bermanfaat. Jangan lupa juga untuk mencari dukungan dari teman dan keluarga, agar lo nggak merasa sendirian dalam menghadapi tantangan ini.
Jika lo merasa kesulitan mengatasi kebiasaan buruk ini sendiri, mungkin sudah saatnya untuk mencari bantuan profesional. Satu Persen menawarkan layanan Life Coaching yang bisa membantu lo mengatasi berbagai masalah, termasuk kebiasaan buruk seperti infinite scrolling. Dengan bimbingan dari coach yang berpengalaman, lo bisa menemukan strategi yang tepat dan mendapatkan dukungan yang lo butuhkan untuk mencapai hidup yang lebih sehat dan produktif.
Yuk, mulai perubahan positif dalam hidup lo dengan bimbingan konseling. Klik di sini untuk konsultasi lebih lanjut dan mulailah perjalanan menuju #HidupSeutuhnya dengan Life Coaching dari kami. Jangan biarkan kebiasaan buruk menghalangi lo untuk mencapai potensi terbaik. Satu Persen siap membantu lo mencapai hidup yang lebih bahagia dan produktif!
Jadwalin sekarang di HI Institute